Working Mom
Dari cara menyebut “tim” atau “anak buah” saja sudah bisa ketebak, seseorang sebut dilayak boss atau leader? Karena keduanya punya karakter yang sebetulnya jauh berbeda.
Karena makin tinggi posisi kita di sebuah perusahaan, makin perlu berhati-hati dalam bertindak.
Iya sih yang namanya kerja kadang memang melelahkan sekali. Harus diingat pula kalau tidak ada tempat kerja yang sempurna. Meski demikian, tidak berarti membenarkan culture yang toxic.
Buat Mommies yang kesehariannya menyandang gelar “Girl Boss”, simak hal ini yang menjadi harapan para karyawan.
Rasa bersalah memang wajar dirasakan ibu bekerja. Tapi bukan berarti harus terus menerus diresapi sampai rasanya kita ibu paling buruk di dunia.
Karena berbagai kondisi, banyak perempuan yang harus berhenti bekerja dulu karena hamil. Tidak semua karena pillihan atau dilarang suami lho ya, banyak perempuan yang saat hamil, kondisinya memang tidak memungkinkan untuk bekerja.
Kantor tempat ibu bekerja merupakan salah satu support system utama. Mengkhayal yuk, ingin kantor seperti apa sih?
Bekerja di Kementerian Seketaris Negara sebagai fotografer kepresidenan, membuat ibu satu anak, Laily Rachev harus siap kapan saja bertugas. Prinsipnya untuk belajar melihat masalah dari beragam sisi membuat dia bertahan dalam bidang kerjanya saat ini.
dr. Meutia Ayuputeri, MRes, IBCLC, CIMI, konselor menyusui yang berprofesi sebagai dokter umum ini, tak lepas dari drama menyusui. Karena inilah, dia tergerak mengambil sertifikasi sebagai konselor laktasi. Bagaimana cerita lengkapnya?
Salah satu yang mengena adalah: Apa pun pekerjaan yang kamu lakukan, lakukan dengan sebaik-baiknya. Bukan untuk atasan atau perusahaan, tapi untuk nama baik kamu sendiri.